Pernah mendengar thrift shop? Bisnis yang tengah naik daun dan banyak ditemui di media sosial ataupun marketplace ini terutama populer di kalangan anak muda, terutama mereka yang bujetnya terbatas, namun tetap ingin tampil gaya.
Barang yang dijual beragam, mulai dari pakaian beserta aksesorinya, hingga barang-barang antik. Barang-barangnya pun tak harus bermerek, asalkan berkualitas dan masih layak pakai.
Dari penjelasan di atas, sekilas binis ini mirip preloved. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Thrift shop menjual barang-barang bekas atau reject dari pabrik dalam ataupun luar negeri. Kondisinya masih bagus dengan harga murah.
Sementara preloved menjual barang bekas yang hanya sekali atau beberapa kali pakai secara personal. Harganya pun bisa lebih tinggi dari harga aslinya karena nilai sejarah atau keunikannya.
Nah, kalau tertarik memulai bisnis thrift shop, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Tentukan jenis produk
Sebelum membuka thrift shop, siapkan perencanaan bisnisnya terlebih dahulu. Mulailah dengan menentukan jenis barang yang ingin dijual. Karena semakin banyak thrift shop yang ada di pasaran, sebisa mungkin tentukan satu produk spesifik yang akan menjadi ciri khas toko Anda dengan toko lainnya.
2. Cari supplier
Setelah sudah menentukan jenis produk, lanjutkan dengan mencari supplier. Supplier tersebut bisa dari dalam ataupun luar negeri, asalkan barang-barangnya masih berkualitas. Pertimbangkan pula harganya. Bila terlampau mahal, Anda akan kesulitan saat menjualnya nanti karena bakal kalah bersaing dengan tokoh lainnya.
3. Perhatikan kebersihannya
Biasanya, barang-barang bekas tersebut dijual dalam bentuk karungan. Untuk pakaian, ada baiknya dicuci bersih terlebih dahulu, diberi wewangian, dan disetrika biar rapi. Bisa juga direndam dahulu dengan air panas untuk menghilangkan bakteri dan kuman di dalamnya. Meski barangnya memang barang bekas, usahakan agar masih terlihat baru.
4. Tentukan target pasarnya
Lakukan riset kecil-kecilan untuk menentukan target pasar. Hal ini bisa membantu dalam menyeleksi produk maupun menentukan strategi penjualan yang paling tepat. Anda juga tahu marketplace apa yang paling cocok untuk memasarkan produk tersebut.
5. Manfaatkan promosi
Jangan lupa memanfaatkan berbagai promosi yang kerap dilakukan sejumlah marketplace. Unggah pula barang-barang tersebut di media sosial dengan foto dan deskripsi semenarik mungkin.
Meski hal-hal di atas sekilas mudah, Anda harus telaten saat menjalani bisnis ini, terutama dalam hal memilih produk yang masih layak jual, selain menentukan harga agar tidak terlalu tinggi atau bahkan menyamai dengan harga aslinya bila dibeli dalam kondisi baru. Selamat mencoba!