Storytelling merupakan salah satu strategi pemasaran yang layak dicoba untuk bisnis Anda. Konsep dasarnya adalah membuat promosi iklan tanpa konsumen merasa sedang melihat iklan. Biasanya, storytelling menyisipkan kisah nyata atau segala hal yang melibatkan emosi manusia.
Cara ini lebih efektif, karena pihak penjual tak perlu menjelaskan produk secara rinci. Storytelling dapat melakukan semua itu untuk Anda. Kisah yang diceritakan pun cukup yang sederhana dan tak terlalu kompleks, sehingga promosinya terlihat nyata dan terpercaya.
Anda bisa membuat awalan yang baik tentang masalah yang akan diselesaikan, lalu solusi dan cara penyelesaiannya, dan diakhiri kesuksesan dari solusi yang Anda berikan. Misalnya seperti ini.
"Sudah pernah mencoba beragam produk perawatan rambut, namun hasilnya kurang memuaskan? Sama, saya juga pernah merasakan itu.
Sejak dulu, saya suka melakukan proses pewarnaan pada rambut, sehingga mesti menggunakan produk perawatan yang sesuai. Sayangnya, produk tersebut tak cocok, malahan kulit kepala saya gatal-gatal dan mengalami kerontokan.
Ternyata, masing-masing orang memiliki jenis scalp maupun kondisi rambut yang berbeda. Sampo untuk jenis scalp kering tentu tak cocok digunakan untuk scalp berminyak. Begitu pula sebaliknya. Jadi tak bisa sembarangan.
Sejak saya konsultasi dengan ahlinya di toko XXX, saya akhirnya mendapatkan produk yang tepat untuk rambut saya. Kulit kepala yang ternyata memang sensitif pun sudah tak lagi gatal-gatal dan berketombe, sementara rambut yang tadinya kering karena proses perwarnaan berangsur-angsur sehat kembali.
Tertarik? Kamu bisa mendapatkan konsultasi secara gratis dengan menghubungi xxx. Semoga masalah rambutmu bisa segera teratasi juga ya!”
Nah, lalu bandingkan dengan promosi semacam ini.
“Cari produk perawatan yang tepat untuk rambutmu? Hubungi toko xxx di nomor 08xxx.”
Coba perhatikan, mana yang lebih menarik konsumen? Tentunya yang storytelling bukan? Ketimbang hard selling, cara ini lebih ampuh untuk menarik perhatian konsumen, memengaruhi emosi mereka, dan akhirnya benar-benar membeli produk yang Anda jual.
Selain menyisipkan cerita semacam itu, Anda juga bisa menggunakan narasi yang unik, lucu, misterius, dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan pemasaran produk Anda. Dengan cara ini, iklan Anda akan lebih berkesan di hati konsumen.
Namun, jangan lupa untuk selalu jujur dalam setiap produk yang Anda tawarkan. Atur tata bahasanya dan baca ulang tulisan Anda dengan memosisikan Anda sebagai konsumen. Tanyakan kepada diri, apakah bila membaca tulisan tersebut, Anda akan tertarik dan ingin membeli? Atau minimal menghubungi penjual untuk menanyakan produk tersebut lebih lanjut?
Bila ya, berarti storytelling tersebut sudah bagus. Anda juga bisa meminta bantuan kepada anggota keluarga atau teman terdekat untuk menilai tulisan tersebut secara objektif.