Layanan Pesan Antar Makanan, GrabFood Terfavorit di Indonesia

Di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif, GrabFood berhasil memimpin pasar industri pesan antar makanan di Indonesia.

Layanan Pesan Antar Makanan, GrabFood Terfavorit di Indonesia Layanan Pesan Antar Makanan, GrabFood Terfavorit di Indonesia

Layanan pesan antar makanan semakin bertumbuh pesat di masa pandemi. Tercatat, nilai transaksi bruto layanan pesan antar makanan di enam negara di Asia Tenggara mencapai 11,9 miliar dolar AS pada 2020, atau tumbuh 183 persen dari tahun ke tahun. 

 

Indonesia sendiri termasuk pasar terbesar untuk bisnis layanan pesan antar makanan, bersama Thailand dan Singapura. Indonesia bahkan menjadi pasar layanan pesan antar makanan secara daring terbesar di Asia Tenggara, dengan konsumen yang menghabiskan 4,6 miliar dolar untuk layanan ini pada tahun lalu, atau meningkat 24 persen dari tahun 2020.

 

Menariknya, di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif, GrabFood berhasil memimpin pasar industri pesan antar makanan di Indonesia. Hasil riset dari Momentum Works menunjukkan bahwa GrabFood menyumbang hampir setengah (49 persen) dari total nilai transaksi bruto layanan pesan antar makanan pada 2021. Di urutan kedua barulah ada GoFood sebesar 43 persen dan ShopeeFood sebesar 8 persen.

pria mengantar pesanan makanan dan minuman

pria mengantar pesanan makanan dan minuman

Hasil survei dari Snapcart Indonesia juga mengungkapkan penemuan serupa, dengan 54 persen responden memilikh GrabFood sebagai aplikasi pesan antar makanan yang mereka rekomendasikan, diikuti oleh GoFood (34 persen) dan ShopeeFood (12 persen).

 

Temuan tersebut juga mengungkapkan bahwa rata-rata konsumen menggunakan GrabFood enam kali dalam sebulan. Sementara pesanan menggunakan GoFood rata-rata dilakukan lima kali dalam sebulan. Tak hanya itu, rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11 persen dari GoFood.

 

Beberapa faktor nonpromo yang menentukan tingginya pengguna GrabFood adalah variasi dan jumlah restoran maupun makanan yang tersedia dalam aplikasi, kemudahan menggunakan aplikasi, hingga kecepatan mendapatkan driver. Menurut Momentum Works, pemain di bisnis ini harus unggul pada dua faktor untuk bisa bertahan dan bertumbuh.

pria mengantar pesanan makanan dan minuman

pria mengantar pesanan makanan dan minuman

Riset ini juga mengkaji sejumlah strategi yang bisa ditempuh pelaku bisnis layanan pesan antar makanan guna mendongkrak nilai transaksi setiap tahunnya. Selain fokus untuk meningkatkan volume transaksi segmen konsumen kelas menengah atas, pelaku bisnis mesti menekan biaya untuk mengimbangi harga makanan dan nilai pesanan yang rendah.

 

Kemudian, pelaku bisnis bisa turut serta berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat. Dengan demikian, semakin banyak pengusaha makanan maupun minuman yang bisa digandeng sebagai merchant.

 

Terakhir, jangan segan berinvestasi untuk perluasan pasar ke perkotaan tier dua dan tiga, seperti Bandung, Surabaya, Medan, Bandar Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar.

Share this article