Melakukan promosi melalui media sosial kian diminati oleh para penjual. Selain lebih murah, caranya pun mudah. Anda bisa menentukan sendiri bujet maupun target pasar sesuai keinginan.
Meski demikian, masih banyak kesalahan yang kerap dilakukan saat melakukan promosi melalui media sosial. Niatnya barang jualan makin laku, namun yang terjadi malah sebaliknya.
Nah, agar tak gagal saat melakukan promosi lewat media sosial, simak yuk beberapa kesalahan yang wajib kamu hindari.
1. Spam komentar
Akun-akun online shop yang menuliskan komentar jualan di feed artis, influencer, atau akun lainnya yang punya banyak pengikut merupakan salah satu jenis spam. Cara promosi semacam ini kerap dianggap menjengkelkan, karena komentarnya tak sesuai dengan isi feed.
Belum lagi kalau komentar tersebut dilakukan pada feed orang-orang yang melakukan promosi di media sosial. Komentar ini jelas menghabiskan biaya pengiklan karena tiap engagement akan dihitung. Tak jarang, akun-akun yang sering melakukan spam kemudian di-report ataupun di-block.
2. Spam konten
Selain spam komentar, spam konten juga kerap dilakukan oleh para penjual yang melakukan promosi di media sosial.
Memang, hal ini membuat konten Anda akan tampil pada timeline ataupun story para pengikut Anda. Namun, melakukan posting setiap saat justru akan dianggap spam oleh warganet. Bila sudah kesal, mereka bisa saja batal mengikuti atau unfollow akun media sosial jualan Anda.
3. Asal tag
Pernahkah merasa di-tag akun jualan orang, padahal Anda tak merasa berteman dengan sang pemilik atau bahkan pernah berbelanja di akun tersebut? Bila terus-terusan dilakukan, tentu hal ini mengganggu dan Anda akan mem-block akun tersebut bukan?
Karena itu, jangan melakukan hal yang serupa ke orang lain. Hindari melakukan tag ke sembarang orang ataupun orang-orang dengan followers banyak, seperti influencer.
4. Pakai foto orang untuk promosi
Banyak penjual yang menggunakan foto-foto orang lain untuk mempromosikan barang jualannya, atau bahkan mencomot foto-foto artis, sehingga seolah-olah mereka membeli atau memakai produk yang Anda jual, padahal tidak.
Cara ini tentu tidak etis karena foto tersebut bukan hasil karya Anda sendiri. Selain itu, bila kebohongan terungkap, reputasi dagang Anda pun akan buruk dan tak bakal dipercaya lagi oleh konsumen.
Karena itu, foto sendiri barang jualan Anda. Bila merasa hasil foto kurang bagus, Anda bisa memakai jasa fotografer untuk membuat hasil foto terlihat maksimal.
5. Tagar asal-asalan
Biasanya, Instagram membatasi maksimal 30 tagar dalam satu postingan. Tagar ini tak hanya berguna untuk membantu menemukan foto Anda, namun juga untuk menambah like dan follower.
Karena itu, cantumkan tagar yang populer dan relevan dengan bisnis Anda. Hindari juga menggunakan tagar yang tidak sesuai, karena akan terlihat seperti online shop yang suka melakukan spam dan kredibilitasnya akan dipertanyakan.