Salah satu permasalahan yang kerap dihadapi oleh para pelaku bisnis UMKM adalah kesulitan menentukan target pasar. Padahal hal ini penting ditentukan sebelum memulai bisnis agar barang yang dijual tepat sasaran dan transaksi pun lancar setiap harinya.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menentukan target pasar secara tepat.
1. Kenali target pasar Anda
Dari awal, Anda harus menentukan konsumen yang akan menjadi target pasar Anda. Misalnya, dari segi usia rata-rata, jenis kelamin, hingga status ekonomi maupun preferensi gaya hidup yang nantinya berpengaruh pada daya beli.
Contohnya, aksesori otomotif tentu akan lebih efektif dipasarkan di komunitas pehobi otomotif. Begitu pula produk kosmetik yang dikemas unik dan didesain warna-warni akan lebih cocok bila dijual di kalangan dewasa muda.
2. Cari tahu tren yang sedang berkembang
Setelah mengetahui konsumen yang akan menjadi target pasar Anda, cari tahu tren yang sedang berkembang di kalangan konsumen tersebut. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mengikuti komunitas mereka di media sosial atau situs tertentu.
Dari situ, Anda bisa mengetahui apa saja yang sedang tren dan dibutuhkan oleh para konsumen, namun belum bisa dipenuhi para produsen atau penjual yang merupakan kompetitor Anda. Di sinilah Anda bisa mendapatkan celah untuk menemukan kelemahan kompetitor, sekaligus menyediakan barang yang konsumen butuhkan.
3. Memahami perilaku target
Selain mencari tahu kelemahan kompetitor, Anda mesti memahami perilaku target pasar. Misalnya, caranya berbelanja, kecenderungan barang-barang yang mereka beli, hingga apa yang mendorong mereka untuk membeli sesuatu, entah harga terjangkau, paket bundling yang lengkap, atau kualitas yang unggulan. Dengan mengetahui hal-hal semacam itu, Anda bisa mengupayakan peningkatan untuk memberikan layanan yang maksimal.
4. Lakukan evaluasi
Setelah bisnis berjalan, jangan lupa mengevaluasi respon pasar, apakah strategi penjualan yang Anda terapkan sudah atau masih kurang efektif. Kalau belum, cobalah ubah strategi pemasaran Anda. Evaluasi ini bisa Anda lakukan secara berjangka, seperti setiap satu bulan sekali agar lebih efektif.